Rabu, Juni 02, 2010

Untuk Kau yang Meradang...{anzi}

catatan orang lagi gak bisa tidur.


inspirasi dari catatan ini adalah dari beberapa percakapan di 4 mei 2010 kemarin. percakapan pertama adalah dengan seorang makhluk berkelamin wanita melalui kecanggihan gelombang elektromagnetik yang telah mendarah daging di tiap sendi kehidupan anak bangsa, percakapan kedua adalah dengan Tarjo, Nanta, Dwi, dan Sub Comandante Ali Burhan (Fadhli datang pagi hari)secara langsung di rumah Nanta, dan yang lainnya adalah percakapan diri sendiri dalam hati dan pikiran.


{sesi AnarChomunist}


"Anarkisme bukan Bom, ketidakteraturan atau kekacauan. Bukan perampokan dan pembunuhan. Bukan pula sebuah perang di antara yang sedikit melawan semua. Bukan berarti kembali kekehidupan barbarisme atau kondisi yang liar dari manusia. Anarkisme adalah kebalikan dari itu semua. Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda. Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau, memiliki kesempatan untuk memilih jenis kehidupan yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, dan penindasan. dan marilah menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan." (Alexander Berkman, What is Communist Anarchist 1870 - 1936).
dan Mbah Bakunin dedengkotnya Anarchy pernah berkata dalam pidato seperti ini:
"Saya bukanlah seorang komunis karena komunisme mempersatukan masyarakat dalam negara dan terserap di dalamnya; karena komunisme akan mengakibatkan konsentrasi kekayaan dalam negara, sedangkan saya ingin memusnahkan negara --pemusnahan semua prinsip otoritas dan kenegaraan, yang dalam kemunafikannya ingin membuat manusia bermoral dan berbudaya, tetapi yang sampai sekarang selalu memperbudak, mengeksploitasi dan menghancurkan mereka."
Lalu si ganteng William Godwin membuat konsep anarkisme-komunis yang menekankan pada egalitarianism (persamaan), penghapusan hirarki sosial (social hierarchy), penghapusan perbedaan kelas, distribusi kesejahteraan yang merata, penghilangan kapitalisme, serta produksi kolektif berdasarkan kesukarelaan. Negara dan hak milik pribadi adalah hal-hal yang tidak seharusnya eksis dalam anarkisme-komunis. Setiap orang dan kelompok berhak dan bebas untuk berkontribusi pada produksi dan juga untuk memenuhi kebutuhannya berdasarkan pilihannya sendiri.
Jadi apakah salah aku terjerat dalam apa yang aku sebut AnarChomunist ini hai nona manis???
Jadi yang jadi pokok masalah disini adalah tentang konsep Tuhan dan Agama. Aku tidak pernah berkata bahwa Tuhan itu tidak ada, aku percaya Tuhan ada, dan akan selalu ada, begitu juga dengan Agama. aku menghormati mereka yang memeluk Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Zoroaster, Sinto, dan Agama lainnya dengan taat. aku tidak akan mendoktrin mereka untuk menjadi orang-orang yang akan melepaskan keyakinan akan hal itu semua, tidak! aku tidak seperti itu.
yang aku yakini adalah bahwa aku kini seorang agnostik, seorang yang melepaskan kata 'Agama' dari dirinya. pertanyaannya adalah "mengapa aku tidak memeluk agama??", "apakah aku kehilangan keyakinan terhadap agama yang pernah aku yakini??". apakah karena Marx pernah berkata "Agama adalah candu bagi masyarakat" sehingga aku tidak memeluk agama itu??.
begitu banyak agama di dunia ini, namun sayang. "perang yang paling banyak memakan korban dalam sejarah adalah perang karena agama". karena doktrin yang amat sangat kuat, sehingga agama menjadi urusan yang paling sensitif, bahkan menjadi alasan untuk menghilangkan hak hidup seseorang. aku takut dengan hal seperti itu. aku tak ingin ambil bagian dari perang atas nama agama. mengapa kita tidak saling berjabat tangan dan saling mengasihi satu sama lain.
"jadi apa yang kamu sembah???"
"bagaimana cara kamu bersyukur atas karunia Tuhan???"
aku yakin Tuhan tidak perlu aku puji sedemikian rupa, karena Tuhan telah begitu sangat Agung dari apapun. dan aku bersyukur atas karunia Tuhan adalah dengan cara aku mencoba untuk berbagi kasih sayang bersama makhluk yang Dia ciptakan, aku yakin Tuhan tidak ingin melihat makhluk ciptaan-Nya saling membunuh, membenci, atau berperang.
beberapa orang berkata "tak ada agama yang mengajarkan umatnya hal-hal buruk".
dan ayat dari Al-Qur'an mengabarkan "untukmu agamamu untukku agamaku".


Justifikasi tolol seorang AnarChomunist yang Agnostik.


Baiknya tidak lagi aku membahas masalah ketuhanan, agama, atau yang berhubungan dengan hal itu. Aku tidak berniat untuk menjadikanmu seperti aku, aku ingin kau jalani apa yang kau percaya dan kita berjalan bersama dengan segala perbedaan kita. Aku ingin kau tahu bahwa perbedaan akan lebih membawa kita pada sebuah pola pikir yang majemuk, tidak terpaku pada satu persepsi, tidak membatasi imajinasi, dan tidak membuat kita tetap berdiri di satu tempat.
Ketahuilah nona manis, aku selalu berpikiran bahwa semua yang aku kemukakan tadi adalah pemicu semua kekacauan dunia ini. Orang-orang yang meributkan masalah Tuhan, Agama, atau apa yang mematok persepsi pikiran manusia cenderung membawa manusia pada perang, membawa manusia pada saling menjatuhkan, saling menyalahkan, dan tidak mau untuk saling bercengkrama dalam kedamaian yang majemuk. Orang-orang cenderung keras kepala untuk suatu pengkotakan masyarakat. Menginginkan persamaan dan membenci segala jenis perbedaaan.
Yang aku inginkan sangat sederhana sebenarnya. Aku hanya ingin tidak ada sistem kelas yang membuat masyarakat membangun jurang pemisah karena perbedaan itu. Jadi itulah mengapa aku melepaskan agama yang pernah aku sangat cintai itu. Aku tak mau ikut andil dalam perang yang agama timbulkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar