Kamis, Mei 27, 2010

Episode Isnani


Tiba-tiba saja kau muncul disela-sela Natalia. Kupaksakan hadir, nyata, dan tak bisa hilang begitu saja. bersamamu terselip mistis merasuki kesadaranku, menjadikan aku hilang kendali, mrasa hidup, dan tiba-tiba redup kembali.

Kau berikan letupan kecil yang menjadi ledakan tiba-tiba, lalu senyap seperti Antartika. Kau adalah Nuklir, jika aku boleh berpersepsi. Muncul dipaksa secara tiba-tiba, meledak hanya tak beberapa lama, namun efek ledakan yang kau tinggalkan sulit, teramat sangat sulit untuk kembali seperti semula.

Lalu aku menjelajahi imajinasiku atas kau wahai betina. Dengan terbata-bata aku coba melangkahkan kakiku ke alam lain, melantunkan lagu-lagu yang tak pernah aku duga, atau tiba-tiba saja aku berlari. Berlari sampai akhirnya batu itu menjatuhkan aku, namun aku bangkit, aku bangkti untuk kembali berjalan dengan menggandeng sayap-sayap kiriku. Aku berjalan dengan kebanggaan baru. Karena "Aku pernah mengenalmu".


bukan maksudku mau berbagi
nasib adalah kesunyian masing-masing
Kupilih kau dari yang banyak, tapi
sebentar kita sudah dalam sepi lagi terjaring
Aku pernah ingin benar bersamamu
Di malam raya, menjadi kanak-kanak kembali

Kita berpeluk ciuman tidak jemu,
Rasa tak sanggup kau kulepaskan.
Jangan satukan hidupmu dengan hidupku,
Aku memang tak bisa lama bersama
Ini juga kutulis di kapal, di laut tidak bernama!

[puisi punya kawanku, Chairil Anwar.]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar